TKW Asal Semarang 10 Tahun Hilang di Singapura, Keluarga Kelimpungan

Rubiyanti (37), TKI asal Pagersari RT 05 RW 02, Bergas, Kabupaten Semarang, telah lebih dari 10 tahun tidak diketahui keberadaannya. Bahkan hingga suaminya meninggal, dia sama sekali tidak ada kontak apapun.



Perempuan kelahiran 5 November 1980 itu sejak awal 2003 berangkat kek Singapura sebagai TKI melalui agen penyalur di Pabelan, Kabupaten Semarang. "Setelah bekerja sempat juga kirim kabar, tapi setelah 4 tahun tidak ada kabar lagi," kata Sarju (43), kakak Rubiyanti

loading...
loading...


Saat berangkat ke Singapura, Rubiyanti meninggalkan suaminya Supiyani dan anak tunggalnya Aisa Amelia yang saat itu berusia 22 bulan. Supiyani saat ini telah meninggal dunia karena gagal ginjal dan Aisa kini duduk di kelas IX SMP.

"Kami sudah menanyakan kepada penyalurnya. Kami diberitahu kalau dia (Rubiyanti) telah pulang, tapi sampai sekarang nggak kembali ke rumah. Bahkan dulu, ada orang yang datang menawari untuk berangkat lagi, tapi kami sampaikan tidak ada di rumah," tuturnya.

Kakak Rubiyanti lainnya, Suroso (39), menambahkan sesuai dengan kontrak pertama pada 2003 sampai 2005, kemudian diperpanjang lagi dua tahun hingga 2007. Namun, setelah perpanjangan kontrak tersebut, keluarga lepas kontak dengannya.

"Keluarga sudah menanyakan kepada penyalur dan diberitahu kalau sudah kembali. Tapi kenyataannya hingga sekarang tidak kembali di ke rumah," kata Suroso.

Saat dikonfirmasi terkait keberadaan Rubiyanti tersebut, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Semarang, Muh Riyanto, mengaku belum mengetahui kasus tersebut. Sejauh ini, kata dia, pihaknya belum menerima informasi maupun laporan apapun dari keluarga maupun dari pihak Kemenlu.

Previous
Next Post »